Perkembangan Media Jurnalistik Serta Pengertian Jurnalistik
No Perihal Keterangan
1 Pengertian Jurnalistik Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan praktis.
Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.
1. Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.
2. Perkembangan media cetak
a. Sejarah: Sebelum dan Sesudah Gutenberg - Media cetak awal lebih banyak memperlihatkan perkembangan bentuk penerbitan ketimbang isi media itu sendiri. Novel adalah bentuk yang lazim karena bisa dicetak secara massal tapi tetap murah. Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun atau tanah liat sebagai medium bentuk media sampai percetakan. Johan Gutenberg menyempurnakan alat cetak yang mampu mencetak secara terbatas Tapi buku atau manuskrip hanya bisa dibaca oleh sementara orang.
- Kunci perkembangan media cetak adalah melek huruf (kemampuan untuk baca-tulis). Hanya memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok, bahasa latin – misalnya. Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong perkembangan orang yang melek huruf. Perkembangan sosial pun mendorong kemampuan baca tulis orang kebanyakan, sehingga perkembangan dramatis media cetak pun semakin luas.
b. Revolusi Gutenberg - Gutenberg mulai mencetak Bible melalui teknologi cetak yang telah ditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorong juga peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak sedikit. Teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justru menjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembang lebih jauh.
- Mulai muncul broadside ballads yang berisi syair lagu yang populer. Muncul juga chapbooks sebagai buku murah yang menggabungkan puisi, balada atau prosa pada sejumlah besar orang.
- Muncul juga perpustakaan yang juga berpengaruh pada masalah percepatan makna buku dalam masyarakat. Perkembangan dramatis buku sampai bisa menerbitkan dan menjual 600.000 copy pada awal abad 20.
c. Media Cetak Pertama di Amerika - Media cetak di Amerika juga berawal berkembang melalui buku-buku rohani. Sampai pada akhirnya terbitlah apa yang disebut sebagai almanac, yaitu buku non-agamis. Perkembangan buku non rohani mendapatkan tempat di Amerika, sampai Benjamin Franklin menemukan cara untuk mengembangkan media cetak tanpa harus ada embel-embel agama.
- Di Amerika juga, pertama kali dibuka perpustakaan berlangganan untuk membantu masyarakat “membaca”. Buku masih mahal, maka mulai dipikirkannya majalah atau koran yang lebih murah.
d. Majalah Awal - Majalah sesungguhnyan berkembang di Inggris. Majalah pertama kali berisi tentang humor terseleksi dalam mingguan atau bulanan, karya fiksi atau esay tentang politik-sastra-musik dan sebagainya.
- Majalah pertama di Amerika justru berkembang di Philadelphia. Majalah berisikan kurang lebih sama seperti yang berkembang di Eropa. Bahkan sampai-sampai majalah awal di Amerika cenderung diwarnai dengan isi politik.
- Beberapa majalah disebut miscellanies. Majalah ini adalah majalah yang berisi sekian ragam isi yang bisa dibaca oleh masyarakat.
- Beberapa majalah mempunyai pengaruh yang penting bagi masyarakat. Pengaruh ini terjadi karena majalah bisa menggambarkan atau melaporkan kejadian kepada masyarakat mengenai topik-topik yang hangat dalam masyarakat, seperti penggambaran dan pelaporan masalah perang saudara di Amerika.
e. Amerika Membaca - Seturut perkembangan ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat; maka keberadaan buku atau majalah menjadi penting. Terdapat juga proses popularisasi isi buku dan majalah.
- Beberapa buku atau majalah berkontribusi untuk menginspirasikan sesuatu kepada masyarakat. Efek budaya seperti yang terlihat oleh Novel mengenai suku Mohican yang Terakhir, efek politik yang memperlihatkan novel Uncle Tom’s Cabin berpengaruh pada proses oposisi atas perbudakan dan masih banyak lagi.
- Dalam perkembangan ini, muncul istilah novel murah dan genre. Dime Novels adalah novel yang murah. Genre adalah type atau bentuk dari isi media.
- Pada abad 20-an, perkembangan buku dan novel membawa masyarakat Amerika untuk mengembangkan genre buku yang semakin beragam dari masalah politik yang berat sampai cerita fantasi yang juga tidak sepi oleh pembaca.
f. Muckraking - Muckraking adalah genre majalah yang dalam konteks perkembangan ekonomi harus mampu membuat para pembaca tertarik sekaligus untuk mengembangkan jumlah pembaca tanpa harus ada biaya yang lebih besar. Muckraking adalah jenis majalah yang memperlihatkan ketidakbiasaan dalam hidup, mencari hal-hal yang buruk dari seorang figur publik tanpa harus merasa berdosa karena terlalu banyak fitnah yang diberikan. Muckraking sendiri tidak hanya berkembang dalam posisi yang sederhana tapi bisa dibawa dalam konteks persaingan ekonomi dalam perusahaan tertentu
- Muckraking juga bisa berarti positif karena muckraking adalah jurnalisme yang membuka kedok korupsi atau skandal.
g. Majalah modern - Setelah tahun 1900-an, banyak berkembang majalah baru. Majalah mulai berfokus pada ide atau genre tertentu. Ada majalah khusus wanita atau majalah bisnis.
- Majalah foto berita adalah majalah yang berisi foto-foto yang berisi berita tertentu. Majalah berita adalah majalah mingguan yang berfokus pada berita dan analisa.
- Pada tahun 1990-an, majalah memasuki era komputerisasi. Terdapat apayang disebut desktop publishing, yaitu proses editing atau peletakan atau memasukkan foto majala dalam komputer desktop. Era ini juga semakin memodernisasi sistem pengiriman atau penyebaran majalah pada khalayak.
- Media cetak mulai semakin tersegmentasi dan tersasar pada khalayak tertentu.
3. Perkembangan media elektronik
a. Radio
Definisi Radio - Radio adalah alat untuk menyampaikan pernyataan umum (information) yang auditif melalui gelombang elektromagnetis/gelombang listrik frekuensi tinggi dan bekerja atas dasar prinsip getaran udara. ( Drs Hasjin Nangtjik).
- Radio adalah nama untuk lapangan teknik arus listrik lemah yang memperhatikan transmisi (penyiaran) berita-berita dan lain-lain dengan tidak menggunakan kawat penghantar yakni tanpa menggunakan hubungan yang menghantarkan listrik atau stasiun pemancar adan stasiun penerima. (Ensiklopedia Indonesia)
Perkembangan media radio - Media Elektronik muncul setelah revoludi industri yang terjadi di Inggris (Eropa). Tonggak revolusi industri adalah sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt (1825 /Abad 17). Setelah ditemukannya mesin uap maka terjadi proses massifikasi proses produksi. Akibat dari massifikasi produksi menyebabkan raw material (bahan dasar) didalam proses produksi tidak lagi diperoleh di Eropa. Akibatnya terjadi praktek ekspansi / kolonialisasi untuk memperoleh bahan baku pendukung produksi. Adanya politik ekspansi pada akhirnya menimbulkan kesadaran adanya hambatan ruang dan waktu dalam proses komunikasi, sehinggas timbul rasa kebutuhan akan media komunikasi yang cepat dan efisien. (Juga sarana transportasi yang dapat mempercepat jarak, ruang dan waktu). Kesadaran ini menimbulkan proses kreatif yang memunculkan media komunikasi yang mengatasi jarak, ruang dan waktu yang menjadi embrio lahirnya usaha komunikasi eletronis saat ini.
Penemuan radio merupakan momentum proses panjang, penemuan-penemuan sebelumnya dalam ilmu fisika, kimia, matematika dan elektronika. Dan penemuan itu sendiri berkembang hingga keadaannya seperti yang disaksikan kini dan masih akan berkembang terus hingga akhir jaman.
- Pada tahun 1865 Prof. James Clerk Maxwell (Skotlad, Inggris, 1831 – 1879 ) guru besar elektro pada King’s College, mengumumkan teori gelombang electromagnet. Drs. Ton Kertapati menyebut Profesor ini sebagai Bapak Radio.
- 25 tahun kemudian Heinrich Rudolf Hertz ( 1857 – 1894 ) seorang sarjana Jerman melakukan eksperimen dengan teori-teori Maxwell dan menemukan gelombang electromagnet ( gelombang radio ). Ia mencoba melepaskan getaran-getaran listrik cepat ( electrically rapid vibrations ) ke angkasa. Hasilnya dipublikasikan dalam buku “Electromagnetic Waves and Their Reflection”.
Ilmuwan ( Scietist ) dari berbagai negara kemudian mengadakan eksperimen dengan gelombang electromagnet ini (1898). Mereka antara lain adalah : Karl Braun dan Adolp Slaby (Jerman), Alexander popov (Rusia), Eugene Ducretet (Prancis), Oliver Lodge dan Alexander Muirhead (Inggris), Reginald Fessenden dan Nicola Tesla (Amerika Serikat) dan Augusto Righi (Italia). Mendadak seorang pemuda Italia umur 24 tahun yang relatif tidak terkenal, Guglielmo Marconi tahun itu juga (1898) mendirikan World’s Commercial Radio Service. Dialah yang oleh banyak orang dianggap penemu dan pengembang radio.
Empat tahun sebelumnya Marconi membaca penemuan Hertz tentang gelombang electromagnet. Dengan bantuan Righi di Universitas Bologna, Marconi membangun pemancar dan penerima berdasarkan prinsip disain Hertz, Righi dan Lodge. Pada akhir tahun 1895 Marconi telah berhasil mengirimkan signal-signal sejauh 2 km. Marconi kemudian memutuskan untuk lebih menitik beratkan penemuannya itu guna keperluan komunikasi kapal-kapal di laut dan bukannya sekedar untuk menyaingi industri telegraf yang waktu itu sudah ada.
Karena itu ketika Pemerintah Italia menolak membantu usahanya ia pindah ke Inggris (1896), mengharapkan kepentingan maritime negeri itu dn daerah bangsawan Irlandia ibunya mempengaruhi sikap pemerintah Inggris. Di Inggris Marconi mendapat tempat dan dibantu oleh Sir William Preece, Kepala England’s Government Owned Telephone and Telegraph System.
- Pada tahun 1898, Marconi telah mampu mengirimkan signal sejauh 48 km, mendapat patent serta membentuk perusahaan. Keuntungan keuangan perusahaan itu digunakan untuk membiayai eksperimen selanjutnya.
Setahun kemudian Marconi telah mampu mengirimkan signal sejauh 106 km. Dan setelah itu berhasil pada jarak 240 km pada tahun 1900, Marconi mencoba transmisi Trans Atlantik. Marconi mendirikan super station dengan antenna raksasa (untuk ukuran waktu itu) di Poldhu, Inggris, dan stasiun yang lain di South Wellfleet, Massachusets (Amerika). Tetapi proyek ini disapu angin topan. Antena yang lebih sederhana didirikan kemudian di Poldhu dan pada tanggal 26 November 1901 Marconi pergi bersama 2 asisten ke St John’s, New Foundland dengan membawa peralatan penerima, kawat antena dengan layang-layang dan balon. Pada tanggal 12 Desember 1901 dengan antena sepanjang 120 meter dibantu dengan laying-layang marconi mendengar pesan (Massage) yang dikirim melewati Atlantik berupa 3 dot kode morse. Jaraknya adalah 2000 miles (3220 km). 5 tahun kemudian Marconi membangun hubungan tetap telegraph trans Atlantik dengan stasiun di Clifden (Irlandia) dan Glace Bay (Nova Scotia). Sejak itu perkembangan komunikasi antar kapal juga berkembang pesat.
Pertama kali suara manusia dapat disiarkan lewat radio (suara “ditumpangkan” pada gelombang radio) terjadi pada bulan Desember 1900, ditemukan oleh Fessenden yang mengajar di Universitas Pittsburg pada 1893 – 1900. ini menandai dimulainya radio telefoni. 6 tahun kemudian, pada perayaan Natal tahun 1906, suara manusia dan musik sekaligus berhasil dikirimkan lewat radio sejauh 24 km. Pada tahun 1906 itu juga de Forest menemukan thermionic triode. Penemuan ini merupakan peletak dasar industri elektronika (pada tahun 1925).
Dalam 20 tahun berikutnya radio telegrafi terutama digunakan untuk perhubungan kapal ke pantai (ship-shore communications), sedang radio telefoni berkembang menjadi macam-macam penggunaan seperti pada penambahan kecepatan pengiriman berita, pada kendaraan-kendaraan dan pada perlengkapan komunikasi pada saat-saat darurat (bahaya).
Pemakaian radio untuk siaran dimulai pada tahun 1915 oleh David Sarnof, dan setelah itu radio digunakan untuk berbagai kepentingan seperti kampanye, propaganda perang dan sebagainya.
- Kegiatan siaran radio swasta pertama kali dilakukan oleh Frank Conrad dari Amerika pada tahun 1920 dan sejak sat itu radio menjadi suatu bagian kegiatan industri komunikasi. Frank Conrad inilah yang memperkenalkan penggunaan gelombang shortwave dalam kegiatan penyiaran radio.
- Pada tahun 1933 Edwin H Amstrong mengembangkan kegiatan penyiaran yang bebas gangguan yaitu dengan ditemukannya gelombang FM untuk kegiatan siaran radio.
Perkembangan media satelit - Keterbatasan radio adalah radio hanya memiliki jangkauan pancaran siaran yang pendek. Dalam era global seperti sekarang ini, hal ini menjadi kontradiktif. Karena beberapa masalah tersebut, tentu saja ada upaya untuk menanggulanginya. Untuk memperluas cakupan siaran radio harus membuat setinggi mungkin menara antena pemancar radio. Upaya ini mempunyai keuntungan, yaitu menara tersebut bisa dijadikan landmark bagi daerah tersebut, tetapi untuk mendirikan menara setinggi itu memiliki kendala selain mahal, juga tidak bisa dibuat setinggi mungkin (ratusan meter) karena memerlukan kabel penghubung antara antena dengan pemancar yang lebih panjang sehingga mengurangi daya transmisi. Menara pemancar radio juga tidak mungkin ditempatkan di daerah dataran tinggi, gunung misalnya. Tetap saja daya pancarnya masih terbatas.
Akhirnya terdapat media baru yang memiliki cakupan ke seluruh permukaan bumi. Media tersebut adalah internet. Untuk mendengarkan radio melalui internet mempunyai beberapa syarat yaitu ; harus memiliki jaringan telepon dan piranti lunak (software) untuk menjalankan content audio, seperti Real Player. Di Indonesia radio yang siaran langsung melalui internet adalah HardRock 87.6 FM Jakarta, Sonora 100.9 FM Jakarta, Prambors Rasisionia 102.3 FM Jakarta, Ardan 105.8 FM Bandung, OZ 103 FM Bandung, Mercury 96 FM Surabaya, Salvatore 97.75 FM Surabaya, SFM 104.75 FM Surabaya, RCTFM 100.9 FM Semarang dan lain-lain.
Mendengarkan radio melalui internet juga memiliki masalah yaitu kualitas suara yang tidak dapat konstan, karena tergantung oleh saluran telepon yang digunakan. Alternatif terakhir untuk saat ini adalah menggunakan satelit yang kedudukannya bisa diatur hingga memiliki peta cakupan yang paling ideal berdasarkan koordinat penempatan yang diberikan. Hampir sebagian bola dunia bisa dicakup, paling tidak mencakup daerah yang sangat luas dibandingkan gedung maupun gunung tertinggi sekalipun. Boleh dikata, di mana pun berada, baik di tengah-tengah samudera, di kegelapan hutan belantara, di puncak gunung yang terpencil hampir tidak ada masalah lagi. Memang masih ada kendala, yakni radio penerimanya (receiver) harus cukup sensitif. Selain itu biaya infrastrukturnya juga sangat mahal. Akan tetapi kualitas suara tidak diragukan lagi. Pionir untuk radio satelit ini dapat disebut WorldSpace. (Siaran radio satelit ini bertumpu pada teknologi digital dan satelit berkekuatan besar
Podcast - Podcast berasal dari kata “Ipod” dan “Broadcast”. Ipod merupakan piranti pemutar digital keluaran Macintosh yang saat ini sedang populer. Podcast adalah merupakan siaran radio amatir yang setiap rang mampu melakukan siaran tanpa ijin, tanpa studio dan tanpa menara. Siaran radio podcast ini merupakan siaran rekaman yang dirubah dalam bentuk MP3 (Moving pictures Expert Group audio layer 3) atau dalam bentuk file suara. Siaran yang sudah terekam akan di tempatkan di suatu situs sehingga para pendengar di seluruh dunia akan dapat mengambilnya (mendownload) untuk diputar di pemutar digital masing-masing.
Dengan teknologi ini maka siaran radio semakin simpel dalam proses produksinya dan tanpa ijin dari segi penyiarannya plus efektif dan efisien. Sementara dari segi pendengar maka siaran podcast ini dapat didengarkan tapa terikat ruang dan waktu (dalam pengertian tidak harus sinkron dengan siaran yang sedng dilakukan).
b. Televisi -
Sejarah perkembangan - Seperti halnya dengan radio, televisi merupakan pewarisan sejarah yang berlangsung selama beratus-ratus tahun sejak zaman dahulu. Penemuan yang paling besar kelak akan berkembang terus dengan pesat adalah pengatahuan Bangsa Assyria tentang optik, cermin yang memantulkan dan lensa-lensa yang dapat membiaskan. Semua itu akhirnya memberikan ilham untuk menciptakan suatu alat yang dapat mengirimkan gambar-gambar. Observasi yang dilakukan oleh Thalus tentang sifat dan manfaat dari sinar kekuning-kuningan dan juga publikasi William Gilbert yang penting yaitu : “De Magnete” telah memberikan dasar bagi ilmuwan berikutnya untuk membangun suatu peralatan penyiaran radio.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dasar perkembangan televisi yang nyata dimulai pada tahun 1817 yaitu pada saat diketemukannya isolasi selenium oleh seorang ahli kimia Swedia yang bernama Jakob Berzelius. Sebetulnya pada mulanya Ia tak mengetahui sifat dari photoelectricity yang pada akhirnya terbukti selenium menjadi suatu zat yang memungkinkan konversi energi sinar menjadi energi listrik. Penemuan bahwa selenium akan bereaksi terhadap sinar adalah secara kebetualan oleh seorang telegrafer muda yang bekerja pada Valentina di Irlandia.
Gb. John Logie BairdSerangkaian penemuan - penemuan yang berhubungan dengan kesempurnaan televisi adalah di dasarkan pada teori-teori Maxwell tentang elektromagnetik dan gelombang listrik. Penemuan George Stokes bahwa kaca uranium dan florit mempunyai energi untuk mengubah sinar ultra violet yang tak dapat dilihat menjadi sinar yang dapat dilihat. Pada tahun 1884, Paul Nipkow seorang Jerman melakukan percobaan pemindahaan proyeksi gambar dengan teknik yang disebut “scanning disk”. Alat yang digunakan berupa piringan yang berputar yang mampu memproyeksikan gambar ke bidang lain.
Penemuan berikutnya adalah transmisi proyeksi objek manusia atau fenomena yang dinamakan “Scanning” method”. Dalam hal ini gambar dipecah menjadi segmen-segmen yang kecil dan kemudian dikirimkan tiap-tiap segmen berangkai ke titik penerima. Di titik itu jumlah total gambar di kumpulkan lagi. Scanning method ini diperkenalkan oleh John Logie Baird pada tahun 1924. Jawaban terakhir dari inovasi pendahuluan televisi adalah penemuan sistem pick up elektronis, sehingga pada tahun 1923 televisi berkembang sebagai pengetahuan elektronis.
Pada tanggal 29 Desember 1923 Dr.Vladimir K. Zworykin, seorang asisten direktur RCA mengajukan penemuan dasarnya yaitu iconoscope. Iconoscope ini dipakai sebagai mata kamera. Gambar televisi di demontrasiakan pertama kali pada tanggal 8 November 1929 pada pertemuan Institute Insinyur-Insinyur Radio di Rochester, New York. Mulai tahun 1933 teknologi televisi telah menghasilkan peralatan-peralatan teknis. Tiga tahun kemudian RCA mendemontrasikan siaran jarak jauh melebihi jarak satu mill. Dua bulan sesudah itu prestasi itu terlampaui ketika gambar-gambar di transmisikan dari Empire State Building dan diterima dari jarak 50 mill lebih.
Sesudah tercapainya prestasi tersebut, maka perkembangan televisi sedemikian pesat dan mengagumkan. Penemuan Satelit Komunikasi, di temukan Direct Broadcasting Satelite system, High Definition TV Broadcasting, Imac dan sebagainya telah menampilkan televisi sebagai medium komunikasi massa yang berkemampuan dan berdaya tarik hebat.
HDTV / High Definition Television (Televisi berketajaman gambar sangat tinggi ) - HDTV dapat diartikan sebagai suatu sistem media komunikasi bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar (resolusi) yang sangat tinggi (hampir sama dengan kualitas film 35-mm) dan kualitas suaranya juga menyerupai CD (Compact Disk). Dalam hal ini teknologi pemrosesan sinyal dijital dan displai memberikan peran yang sangat penting. Diharapkan juga bahwa nantinya bisa melayani multi-bahasa dan multi media.
HDTV adalah suatu produk sistem teknologi baru, maka pendefinisiannya secara baku sulit ditemukan. Namun secara "trend" HDTV dapat diartikan sebagai suatu sistem media komunikasi bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar (resolusi) sangat tinggi, hampir menyerupai "compact disc" (CD). Sejarah singkat HDTV dimulai dari Jepang yang sudah mulai menggarap di laboratorium NHK sejak tahun 1968, kemudian pada dekade 1980 diikuti negara-negara Eropa yang mengembangakan secara bersama melalui Masyarakat Eropa(ME). Dalam pengembangan tahap awal, Eropa masih menggunakan teknologi Analog (HD-Mac). Sementara Amerika meskipun terlambat dalam mengembangkan teknologi ini, ternyata dengan kejeliannya mampu memanfaatkan kelemahan sistem yang ada.
Jepang mulai November 1991 berhasil mengadakan siaran percobaan delapan jam sehari. Beberapa kejadian penting juga telah disiarkan secara langsung di jepang melalui sistem HDTV ini diantaranya Olimpiade Bercelelona 1992, pesta pernikahan Putra Mahkota Naruhito dengan Masako Owada dll-nya. Sedangkan aplikasi HDTV selain untuk sistem siaran adalah untuk hiburan ("mini-cinema"), museum, pendidikan dan latihan sebagai contoh opersai bedah (kedokteran) dan lain-lain.
Untuk menyelenggarakan sistem siaran HDTV, secara teknologi diperlukan tiga komponen utama yaitu studio produksi, transmisi dan tentu saja pesawat penerima yang biasa dikenal sebagai pesawat televisi. Suatu sistem siaran HDTV disebut "full digital" jika semua komponen sistem siaran tersebut digital. Sistem digital mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan sistem analog diantaranya adalah perbaikan ketajaman gambar maupun kualitas suara, hal ini disebabkan sinyal distorsi yang disebabkan "interference" lebih mudah dieliminasi. Disamping itu, karena representasi digital menggunakan bahasa nol dan satu, sistem digital mudah dimanipulasi untuk tujuan tertentu. Selain sinyal gambar (citra), sinyal lain seperti suara, teleponi, komputasi dengan menggunakan pengubah analog to digital dapat didigitalisasi menjadi bahasa yang seragam yaitu nol dan satu. Kesamaan reperesentasi beberapa sinyal tersebut, memnungkinkan untuk mengembangkan kemampuan pemrosesan menjadi suatu kerangka yang disebut sistem multimedia, baik untuk tranmisi multimedia, displai multimedia maupun komputasi multi media.
TV Kabel - TV Kabel bermula pada tahun 1947, ketika seorang yang berhasil menangkap siaran TV dari kota lain dengan sebuah antena ditinggikan. Siaran TV tersebut kemudian dibagi-bagikan melalui kabel ke rumah-rumah dengan imbalan sedikit bayaran. Itulah awal siaran TV di sebuah kota kecil Amerika. Awal industri siaran TV Kabel yang didapat dengan cara begini disebut CATV (Community Antenna Television). CATV berkembang lambat, hanya 14.000 rumah tangga yang tercatat sebagai pelanggan di 70 daerah (kota kecil). Baru pada tahun 1970, TV Kabel menjadi bagian dari hampir seluruh daerah masyarakat rural dan suburban, dan kemudian jaringan besar mulai dibuat di kota-kota besar.
Yang disebut TV Kabel termasuk layanan informasi dan hiburan melalui jalur kabel khusus atau komunikasi telepon biasa (artinya melalui kabel-kabel telepon) , wireless (station pemancar yang berbeda alias lebih canggih dari pemancar TV biasa) dan Direct Broadcasting Satelites. Tidak seperti over the air TV (Pemancar TV biasa) , TV Kabel mengharuskan pemirsanya membayar apa yang ditontonnya, baik secara teratur (per bulan) atau per program yang ditonton atau biasa disebut PPV (Pay Per View). Itu sebabnya TV Kabel juga berarti digunakannya Decoder seperti yang dulu pernah digunakan oleh RCTI & yang digunakan oleh Indovision saat ini.
DBS (DIRECT BROADCASTING SATELITE) - DBS atau sering juga disebut DTH (Direct To Home) adalah siaran televisi melalui satelit langsung ke pesawat televisi (melalui antena), seperti yang dilakukan oleh Indovision di Indonesia. DBS mampu menyediakan puluhan saluran. Pada pertengahan tahun 1994 di Amerika telah dikembangkan dan dipasarkan sistem DBS yang lebih baru yaitu sistem digital, sehingga siaran DBS kini bisa memilki kualitas gambar dan suara digital, juga saluran yang lebih banyak. Peralatan yang harus dimiliki untuk menangkap siaran DBS yang digital itu sering disebut dengan DSS (Digital Satelite System).
Berbeda dengan peralatan penangkap siaran televisi satelit sebelumnya, sistem DSS hanya memerlukan antena piring sebesar 18 inchi atau kurang dari 50 centimeter. Ini dimungkinkan oleh adanya high power satelite yang menggunakan transponder Ku-band bukan C-band. Indovision adalah contoh televisi satelit yang menggunakan transponder C-band.
c. Film -
Perkembangan media film - penakitoscope
Camera Obscura Keberadaan film baru muncul pada abad 19, dan kemunculannya berlangsung secara stafet melaui serangkaian proses teknik yang mendahului. Teknik pendahulu tersebut adalah teknik pemotretan dan proyeksi. Teknik pemotretan diawali pada tahun 1500, ketika Leonardo da Vinci menemukan sebuah alat pemotret yang disebut dengan Camera obscura. Penemuan dalam pemotretan terus berkembang ketika Joseph Nipcchere Niepce berhasil membuat alat potret yang mampu menangkap objek dalam waktu relatif singkat.
- Penemuan susulan kemudian ditemukan pada tahun 1832 oleh Plateu yang menemukan alat penakitoscope. Alat tersebut berupa dua piringan yang terdiri dari gambar/lukisan yang menunujukan runtutan gerakan dengan piringan hitam yang berlobang. Jika diputar dalam satu sumbu maka gambar akan terlihat bergerak.
Tahun 1834. W.G Horner menemukan alat yang dikenal dengan Zoettrope. Alat ini berupa drum kecil yang berlobang disetiap sisinya. Didalam drum ditempel gambar tangan yang apabila diputar juga menghasilkan gambar yang bergerak.
- Disisi lain tahun 1877 Emile Reynaud mengenalkan alat yang disebut Praxinoscope. Alat ini mirip sekali dengan Zoettrope, Namun ditengah drum diberi kaca prisma sehingga efek gambar yang terlihat semakin dramatis. Alat ini kemudian menjadi populer dan Reynaud mulai mem-bisniskan alat penemuannya tersebut dalam bentuk teater hiburan.
Pada tahun 1888, Thomas Alfa Edison berkerjasama dengan W.K.L Dickson menghasilkan alat proyeksi film yang disebut dengan kinetoscope. Penemuan ini didasarkan pada keinginan dari Edison untuk membuat media yang diperuntukkan dinikmati oleh mata dan telinga setelah penemuannya berupa phonograph.
Pada waktu yang hampir bersamaan sekitar tahun 1895, dua bersaudara Lumiere bersaudara dari Perancis membuat cinematographe. Keduanya berhasil membuat alat untuk mengabadikan serentetan potret objek yang bergerak. Disamping itu Paul dari Inggris menemukan Vitascope, dan dua saudara dari Jerman Skladanowski dari Jerman berhasil menemukan alat proyeksi yang disebut Bioscope.
Adanya penemuan-penemuan baru tersebut maka sekitar tahun 1895 kota-besar seperti New York, London, Paris dan Berlin mulai memutar pertunjukan film. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penemuan film hingga dapat menjadi apa yang disebut sebagaai cinematografi adalah berlangsung dari tahun 1822 hingga 1895.
Pada periode permulaan film, film yang diputar masih pendek dan berupa film bisu (silent movie) umumnya ditumpangkan pada acara sandiwara vaudeville . Film yang diputarpun tidak berisi cerita tetapi cenderung hanya bersifat dokumenter yang mempertunjukkan tentara berbaris, kereta api yang sedang berjalan dan sebagainya. Meskipun begitu penonton tetap takjub dibuatnya.
- Sekitar tahun 1900, seorang Amerika bernama Marcus Loew melihat film dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan, oleh karena itu Loew berusaha membuat pertunjukkan film dalam ruangan tersendiri, dengan penonton khususs dan dengan karcis khusus. Keberhasilaan Loew ini menyebabkan banyak eksperimen dibidang film untuk membuat film cerita. Adalah Edwin S Porter pada taahun 1903 berhasil membuat film cerita berjudul The Great Train Robbery. Meskipun hanyaa berdurasi 8 menit film ini diakui sebagi film cerita pertama di dunia
Film kedua setelah the train adalah film berjudul The Birth Of Nation yang dibuat tahun 1915 oleh David W Griffith. Film yang diputar ini sudah memiliki durasi selama 3 jam. Revolusi layar perak kemudiaan terjadi pada tahun 1927 yang ditandai dengan diputarnya film The Jazz Singer produksi Warner Bros Picture di Hollywood yang berupa film bicar untuk pertama kali. Teknologi yang menyatukan ssuaaraa dengan gambar pada pita film disebut dengan Vitaphone.
Selain menyatukan suara dengan gambar film, tahun 1923 banyak juga dilakukan percobaan pewarnaan film. Herbert kalmus salah satu orang yang menemukan teknik pewarnaan film yang disebut dengan Technicolour. Cara yang dilakukan masih sederhana yaitu dengan mewarnai film dengan berbagai spektrum warna yang bila disatukan akan menghasilkan film berwarna. Tahun 1935 muncul film yang berjudul Becky Sharp sebagai film pertama berwarna dengan teknik yang lebih sempurna.
Penemuan lain yang lebih mutakhir terjadi pada taahun 1952 dengan penemuan yang disebut dengan Cinema Scope buatan perusahaan film 20th Century Fox dan sistem inilah yang sampai sekarang tetap digunakan dalam pertunjukkan layar lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar